Kamis, 17 Februari 2011

lion air kembali tergelincir


http://kcdn1.stat.k.kidsklik.com/data/photo/2009/02/24/3212107p.jpg

DULU DI BATAM - Pesawat Lion jenis MD 90 dengan nomor penerbangan JT 972 dari Medan tujuan Batam mendarat darurat di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Senin (23/2) pukul 19.15. Roda depan pesawat tidak bisa dikeluarkan saat akan mendarat. Semua penumpang dan awak kabin selamat.
                MAKASSAR, Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 786 dari Surabaya tujuan Ambon, mengalami pecah ban dan tergelincir saat transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (24/3/2010).Humas PT Angkasa Pura I Makassar Kintoron membenarkan, Lion Air jenis Boeing 737-900 ER itu tergelincir setelah mengalami pecah ban kiri luar di taksi WP depan shelter Pertamina. Pesawat ini baru mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar jam 11.33 WITA."Pesawat Lion Air tergelincir karena kerasnya hentakan saat melakukan pendaratan sehingga mengalami pecah ban," katanya. Ia mengatakan,  awalnya proses pendaratan pesawat Lion Air itu berjalan normal, namun saat semua ban pesawat menyentuh aspal, tiba-tiba tergelincir karena mengalami pecah ban.Meski demikian, semua penumpang yang berjumlah 191 orang selamat dan sudah dievakuasi ke ruang tunggu sambil menunggu penerbangan lain dengan menggunakan pesawat dari maskapai yang sama."Setelah kejadian itu, semua penumpang pesawat kami evakuasi ke ruang tunggu sambil menunggu penerbangan lain dengan menggunakan pesawat dari maskapai yang sama," ujarnya.Pesawat yang mengalami insiden pecah ban itu langsung ditarik ke apron Bandara Sultan Hasanuddin lama untuk diperbaiki supaya tidak mengganggu pesawat laina yang akan lepas landas maupun yang akan mendarat.Kintoron menambahkan, semua penumpang Lion Air yang berjumlah 191 orang tersebut sudah diterbangkan dengan menggunakan pesawat lain milik Lion Air  satu jam setelah insiden tersebut. Bahkan pesawat yang mengalami pecah ban itu juga sudah kembali melakukan penerbangan pada pukul 15.00 WITA.
http://kcdn5.stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/11/03/1649545620X310.jpgTRIBUN PONTIANAK/GALIH NOFRIO NANDA Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pontianak tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak, Selasa (2/11/2010) sekitar pukul 12.00 WIB. Kejadian ini menyebabkan sayap kanan pesawat patah, namun tidak ada korban jiwa.
  PEKANBARU, KOMPAS.com - Pesawat Lion Air tergelincir lagi di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Senin (14/2/2011) malam.Insiden yang menimpa pesawat nomor penerbangan 0392dari Jakarta itu  terjadi sekitar pukul 21.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan pesawat yang dipiloti Hambauran Andriansyah tersebut.Dugaan sementara, insiden tergelincirnya Lion Air akibat cuaca buruk. Hujan deras disertai angin kencang melanda Pekanbaru pada saat insiden terjadi.Namun, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak maskapai. Otoritas Bandara Pekanbaru juga terkesan enggan untuk  memberi informasi pada jurnalis. Sedangkan ratusan penumpang terlihat terpukul akibat insiden tersebut."Penumpang sangat shock karena tiba-tiba pesawat agak miring waktu mendarat," kata seorang penumpang, Susi. Menurut dia, badan pesawat tergelincir ke kiri di ujung landasan pacu.Ia mengatakan, pihak maskapai telah memberi informasi kepada penumpang bahwa kondisi cuaca sangat buruk. Semula, pesawat dari  Bandara Soekarno-Hatta, Tenggerang, itu juga sempat ditunda sekitar satu jam."Pesawat juga sempat berputar-putar lama sebelum mendarat," ujarnya. Menurut informasi, ada seorang penumpang wanita yang pingsan akibat insiden tersebut. Namun, otoritas bandara tak mau memberikan komentar."Sebentar, saya belum bisa memberikan keterangan," kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan, ketika dihubungi wartawan.Hingga pukul 23.15 WIB, pesawat Lion Air belum dipindahkan dari lokasi tempat tergelincir di landas pacu bandara.
            Apakah sebab atau kesalahan dari pihak maskapai penerbangan sehingga seringnya terjadi kecelakaan-kecelakaan yang dapat merugikan banyak pihak.Mungkin ada berbagai faktor yang dapat saya simpulkan dari beberapa kejadian-kejadian diatas:
·         Kurangnya pengalaman serta keahlian sang pilot yang menerbangkan pesawat.
·         Kurangnya perawatan pesawat dari pihak maskapai pernerbangan.
·         Berlebihnya berat beban yang terdapat pada dalam pesawat.
·         Cuaca buruk yang mengganggu jarak pandang.
·         Hilangnya kosentrasi sang pilot serta co.pilot akibat hal-hal yang mungkin dapat terjadi.
Hal-hal yang dapat mengganggu kosentrasi sang pilot dan co.pilot




Sumber : www.kompas.com dan pemikiran saya sendiri..