Rabu, 18 April 2012

teori kepemimpinan kontingensi,Vroom dan Yetton,Path Goal

Teori Kontingensi (Contigensy Theory)
Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.
LPC Contingency Model dari Fiedler berhubungan dengan pengaruh yang melunakkan dari tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu ciri pemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut model ini, para pemimpin yang berskor LPC tinggi adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secara moderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin dengan skor LPC rendah akan lebih menguntungkan baik pada situasi yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan. Leader Member Exchange Theory menjelaskan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasi yang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and Blanchard Situasional Theory lebih memusatkan perhatiannya pada para pengikut. Teori ini menekankan pada perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dan hubungan pemimpin pengikut.
Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.

Teori Vroom dan Yetton
Leader-Participation Model ditulis oleh Vroom dan Yetton (1973). Model ini melihat teori kepemimpinan yang menyediakan seperangkat peraturan untuk menetapkan bentuk dan jumlah peserta pengambil keputusan dalam berbagai keadaan. Teori Yetton dan Vroom mengemukakan bahwa kepuasan dan prestasi disebabkan oleh perilaku bawahan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh perilaku atasan, karakteristik bawahan dan faktor lingkungan. Salah satu tugas utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan. Karena keputusan yang dilakukan para pemimpin sering kali sangat berdampak kepada para bawahan mereka, maka jelas bahwa komponen utama dari efektifitas pemimpin adalah kemampuan mengambil keputusan yang sangat menentukan keberhasilan yang bersangkutan melaksanakan tugas-tugas pentingnya.
Pemimpin yang mampu membuat keputusan dengan baik akan lebih efektif dalam jangka panjang dibanding dengan mereka yang tidak mampu membuat keputusan dengan baik. Dalam mengambil keputusan, bagaimana pemimpin memperlakukan bawahannya. Dengan kata lain seberapa jauh para bawahannya diajak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Sebagaimana telah kita pahami bahwa partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi stress, dan meningkatkan produktivitas.
Teori kepeminmpinan vroom & yetton adalah jenis teori kontingensi yang menitikberatkan pada hal pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin. Dalam hal ini ada 5 jenis cirri pengambilan keputusan dalam teori ini :
1. A-I : pemimpin mengambil sendiri keputusan berasarkan informasi yang ada padanya saat itu.
2. A-II : pemimpin memperoleh informasi dari bawahannya dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang didapat. jadi peran bahawan hanya memberikan informasi, bukan memberikan alternatif.
3. C-I : pemimpin memberitahukan masalah yang sedang terjadi kepada bawahan secara pribadi, lalu kemudian memperoleh informasi tanpa mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, setelah itu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/ tidak gagasan dari bawahannya.
4. C-II : pemimpin mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, lalu menanyakan gagasan mereka terhadap masalah yang sedang ada, dan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/tidak gagasan bawahannya
5. G-II : pemimpin memberitahukan masalah kepada bawahanya secara berkelompok, lalu bersama – sama merundingkan jalan keluarnya, dan mengambil keputusan yang disetujui oleh semua pihak.
contoh kasusnya, dalam sebuah toko kue, pemimpin toko akan membicarakan masalah yang terjadi, misalnya cara menarik minat pembeli agar menjadi pelanggan tetap tokonya. Pemilik toko akan mengumpulkan semua karyawannya dan menanyakan pendapat mereka. pemilik akan menampung semua gagasan mereka, lalu memilih gagasan yang dianggap paling menarik dan disetujui oleh semua karyawannya.
Contoh kasus diatas, itu sesuai dengan cirri pengambilan keputusan G-II yang dikemukakan oleh vroom & yetton. Dan menurut saya, ciri G-II adalah yang paling layak digunakan.

Teori Path Goal
Path-Goal Theory atau model arah tujuan ditulis oleh House (1971) menjelaskan kepemimpinan sebagai keefektifan pemimpin yang tergantung dari bagaimana pemimpin memberi pengarahan, motivasi, dan bantuan untuk pencapaian tujuan para pengikutnya. Bawahan sering berharap pemimpin membantu mengarahkan mereka dalam mencapai tujuan. Dengan kata lain bawahan berharap para pemimpin mereka membantu mereka dalam pencapaian tujuan-tujuan bernilai mereka.
Ide di atas memainkan peran penting dalam House’s path-goal theory yang menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan pemimpin yang menjelaskan bentuk tugas dan mengurangi atau menghilangkan berbagai hambatan akan meningkatkan persepsi para bawahan bahwa bekerja keras akan mengarahkan ke kinerja yang baik dan kinerja yang baik tersebut selanjutnya akan diakui dan diberikan ganjaran.
Path Goal Theory menekankan pada cara-cara pemimpin memfasilitasi kinerja kerja dengan menunjukkan pada bawahan bagamana kinerja diperoleh melalaui pencapaian rewards yang diinginkan. Path Goal theory juga mengatakan bahwa kepuasan kerja dan kinerja kerja tergantung pada expectancies bawahan. Harapan-harapan bawahan bergantung pada ciri-ciri bawahan dan lingkungan yang dihadapi oleh bawahan. Kepuasan dan kinerja kerja bawahan bergantung pada leadership behavior dan leadership style.
Ada 4 macam leadership style :
1. Supportive Leadership: Gaya kepemimpinan ini menunjukkan perhatian pada kebutuhan pribadi karyawannya. Pemimpin jenis ini berusaha mengembangkan kepuasan hubungan interpersonal diantara para karyawan dan berusaha menciptakan iklim kerja yang bersahabat di dalam organisasi.
2. Directive Leadership: Pemimpin yang memberikan bimbingan khusus pada Karyawannya dengan menetapkan standar kinerja, mengkoordinasi kinerja kerja dan meminta karyawan untuk mengikuti aturan aturan organisasi.
3. Achievement Oriented Leadership: Pemimpin yang menetapkan tujuan yang menantang pada bawahannya dan meminta bawahan untuk mencapai level performens yang tinggi.
4. Participative Leadership: Pemimpin yang menerima saran-saran dan nasihat-nasihat bawahan dan menggunakan informasi dari bawahan dalam pengambilan keputusan organisasi.
Hal yang menentukan keberhasilan dari setiap jenis kepemimpinan tersebut adalah subordinate characteristics (contohnya: Karyawan yang internal l locus of control atau external locus of control, karyawan yang mempunyai need achievement yang tinggi atau need affiliation yang tinggi, dll.) dan environmental factors (system kewenangan dalam organisasi).
Contoh kasus yang sedang dihadapi oleh yahoo
San Francisco - Yahoo kembali melakukan bersih-bersih dengan membuang produk yang dinilai kurang menghasilkan keuntungan. Ini adalah bagian dari strategi Yahoo agar fokus dan melakukan efisiensi dalam operasional perusahaannya.

Seperti diketahui, bos Yahoo yang baru Scott Thompson dituntut membuat perubahan dan bisa mengembalikan kejayaan Yahoo yang pendapatannya terus menurun. "Kami perlu melakukan apa yang belum pernah dilakukan," kata Thompson seperti dikutip detikINET dari AFP, Kamis (19/4/2012).

Disebutkannya, Yahoo akan membuang 50 produk yang dianggap tidak memberikan kontribusi berarti terhadap pendapatan. Sebagai gantinya, Yahoo hanya akan fokus pada online venue seperti News, Finance, Sports dan Yahoo Mail yang menarik sebagian besar pengguna dan pengiklan.

Aksi bersih-bersih di bawah kepimpinan Thompson juga pernah dilakukan sebelumnya. Awal tahun ini Yahoo juga mematikan 10 aplikasi mobile. Keputusan ini dilakukannya guna merespons pasar mobile yang berubah sangat cepat. Yahoo berjanji akan berkomitmen pada pendekatan 'mobile first' dan mengembangkan berbagai layanan baru ke depannya.

Penyelesaian masalah menurut penulis:
Menurut pendapat saya, dengan masalah yang dihadapi sekarang oleh yahoo seharusnya gaya kepemimpinan yahoo harus diubah dikarenakan apabila terus melakukan gaya kepemimpinan seperti itu akan lebih memperburuk permasalahan tersebut.selanjutnya, solusi yang harus digunakan dalam permasalahn tersebut dengan cara menggunakan teori Teori Vroom dan Yetton dalam 5 jenis cirri pengambilan keputusan terdapat pada G-II yaitu: pemimpin memberitahukan masalah kepada bawahanya secara berkelompok, lalu bersama – sama merundingkan jalan keluarnya, dan mengambil keputusan yang disetujui oleh semua pihak, lalu secara bersama_sama kembali merencanakan penegembangan berbagai layanan-layanan terbaru kedepannya guna mengembalikan rating atau peringkat tertinggi yang sebagaimana telah menjadi sebagai cita-cita perusahaan.

daftar pustaka:
http://inet.detik.com/read/2012/04/19/092110/1896016/398/bersih-bersih-yahoo-buang-50-produk

Selasa, 10 April 2012

kepemimpinan soeharto

Tulisan ini mencoba mengurai kembali kepemimpinan Soeharto sejak akhir 1960-an sampe petengahan tahun 1998. Garapan awal kepemimpinan Soeharto adalah pembangunan ekonomi, jargon”economic law and politic later”menjadi prinsip utama penyelengaraan negara. Pemerintahan Soeharto yang di sebut Orde Baru memang mengambil alih kekuasaan dalam keadaan politik yang kacau, termasuk ketidakpastian ekonomi rakyat karena harga yang meningkat pesat dan tidak terjangkau oleh daya beli rata-rata masyarakat luas. Karena itu, sampai beberapa tahun kekuasaan beralih masalah ekonomi masih menjadi persoalan yang pelik.
Pemerintahan Soeharto pada waktu itu seperti tidak ada pilihan lain, kecuali mengubah dengan ekstrem fokus pembangunan di bidang ekonomi dengan cara yang luar biasa untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dan transformai menuju industrialisasi. Jadi, dari analisis historis, sudut pandang momentum ketika itu fokus perhatian Pak Harto ke bidang ekonomi dengan cara-cara ekstrem merupakan pilihan yang sangat tepat. Ide gagasan awal dari pola gerakan pembangunan ekonomi yakni pertumbuhan ekonomi akan menetes ke bawah dan tidak ada pemerataan tanpa pertumbuhan ekonomi, walaupun pada akhirnya yang dibagi hanya kemiskinan kepada masyarakat Indonesia. Permasalahan selanjutnya ketika pertumbuhan ekonomi benar-benar tercapai pada fase pertengahan kepemimpinan Soeharto sekitar 7-8% pada tahun 1967-1981, tetapi nampaknya tetap saja pemerataan tertinggal jauh di belakang.
Landasan pembangunan ekonomi Soeharto, pada akhirnya mengakibatkan partisipasi masyarakat dalam sistem pemerintahan dianggap lebih mengganggu proses pembangunan. Di sisi lain, Soeharto tetap memperhatikan nasib rakyat Indonesia, yang secara makro sangat dipengaruhi oleh dialektika internasioanal. Sebagaimana masyarakat di dunia pada umumnya, di Indonesia pun bentuk kehidupan demokrasi atau keotoriteran pemimpin ditentukan oleh interaksi dari ekonomi, politik, dan sosial. Dalam hal ini Soeharto telah mampu mengelaborasikan kekuatan militer dan birokrasi sebagai modal awal memandu kepemimpinan negara. Secara tidak sadar Soeharto telah mengemas dengan apik. Idealnya, demokrasi yang dikembangkan pada waktu itu memenuhi bagian terbesar standar universal. Pemenuhan pembatasan kekuasaan lewat pembagian dan pemisahan kekuasaan di antara ketiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), pengoprasian sistem chek and balences telah melandasi proses demokrasi di dalam kepemimpinan Soeharto.
Akibat ketidakmampuan Soeharto melakukan pemerataan ekonomi, terjadinya kecemburuan sosial merebak di mana-mana selama proses transformasi ekonomi berlangsung. Setelah pertumbuhan ekonomi terjadi selama tiga dekade pembanguan jangka panjang, ternyata telah membangun konglomerat elite baik di dalam istana maupun di luar istana. Maka kondisi ekonomi yang di ikuti oleh etatisme corporatisme dan kronitisme yang kuat di jajaran pemerintahan orde baru membuat semakin jauh jarak si miskin dan si kaya.
Akui tidak di akui perjalanan panjang kepemimpinan Soeharto untuk melakukan kontrol sosial, dan mengelola konflik di masyarakat terbilang mulus, karena Soeharto melaksanakan sejumlah pendekatan refresif dan koersif terhadap kekuatan lain yang memiliki potensi untuk menjadi oposisi dalm pemerintahannya. Sebagaian pengamat mengatakan golongan Islam tradisional yang bisa di indikasikan mempunyai kekuatan penyeimbang dari kekuasan Soeharto, karena memiliki basis massa yang banyak. Baberapa argumentasi di atas hanyalah contoh kecil dari sejumlah besar strategi Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya. Meski sebagian kalangan yang menentang dirinya menganggap bahwa Soeharto anti-demokrasi, tetapi pada zamannya strategi politik tersebut dianggap sebagai kekuatan poltik yang cukup heroik.
Jatuhnya rezim Soeharto yang telah dianggap otoriter menjalankan pememerintahan lebih dari 32 tahun, dikarenakan jepitan gerakan intelektual dan massa rakyat membuka peluang kembali bagi kembalinya demokrasi yang sudah dilalui oleh perjalanan panjang sejarah bangsa. Perjalanan demokrasi Indonesia pasca Soeharto mendapat pelajaran berharga dari semua rangkaian peristiwa sejarah masa lalu. Kini tergantung pada pemimpin-pemimpin masa depan, apakah Indonesia akan kembali mengulang model kepemimpinan Soeharto, ataukah menggantikannya dengan yang lebih merakyat dan demokratis.
Perjalanan Demokrasi Indonesia
Apabila kita amati fenomena perjalanan demokrasi dan pergantian kepemimpinan bangsa sebenarnya adalah refleksi kesejahtraan publik yang terpinggirkan. Hal ini diperparah dengan ketertindasan yang dihadapi oleh umat Islam, baik oleh kekuatan Barat maupun oleh golongan yang mengatasnamakan Islam. Terlepas dari realitas politis sekarang, fenomena maraknya gerakan Islam radikal di Indonesia, sebenarnya juga mengandung jebakan-jebakan. Pertama, jangan-jangan disintegrasi gerakan radikalisme merupakan rekayasa politik global untuk memecah belah masyarakat Islam yang ada di Indonesia. Kedua, Negara Indonesia telah kehilangan bingkai kebersamaan atau komitmen kebangsaan yang berusaha mewujudkan kemakmuran dan kesejahtraan.
Kalau itu yang terjadi, maka kemudian agama telah menjadi instrumen partikularistik gerakan-gerakan agama dan kebangkitan kelompok yang kemudian mendapatkan angin segar dari suara-suara Internasional yang menginginkan perpecahan di dunia Islam. Hal ini yang diperlukan oleh negara, agar agama dijadikan perekat pada level society. Jika perekat itu hilang dan diganti oleh ikatan kepentingan salah satu golongan maka konsep kenegaraan yang memiliki budaya Democratic Civility akan lenyap secara perlahan.
Apabila bangsa Indonesia berhasil menuntaskan agenda reformasi dan menguatkan kembali pemerintahan yang konsisten untuk mensejahtrakan rakyatnya, maka masyarakat Indonesia sedang dibawa ke suatu masa depan yang gemilang. Namun, apabila gerakan radikalisme, tidak segera dituntaskan sampai ke akarnya, kekhawatiran hal ini akan menjadi bumerang untuk disintegrasi yang mengatasnamakan kepentingan agama.

Kritikan: seharusnya kepimpinan Soeharto pada zaman dahulu tidak bersistem otoriter namun bersistem dimana kepala Negara masih mendengarkan suara rakyatnya akan tetapi tidak membiarkan rakyatnya berdemonstrasi secara besar-besaran dan anarkis.

Saran: seharusnya para pimpin sekarang mencontoh system kepempinan bapak Soeharto, bukan memimpin secara otoriter tetapi memimpin dengan memikirkan rakyat banyak yang tidak mampu membeli kebutuhan hidup diluar batas kemampuannya.

Rabu, 28 Maret 2012

dear ndut - still virgin

DEAR NDUT
BY : STILL VIRGIN


saat semuanya telah berbeda apa yang kita rasa
ku tak ingin engkau terluka
memang kita belum terbiasa atau mungkin tak bisa bersama
tapi ku ingin kau percaya
ku tak ingin kau terluka

hanya kali ini ku tak ingin kau pergi
walau sejenak tuk pejamkan mata ini
mungkin waktu ini terlalu lama bagiku
untuk memintamu selalu ada di sampingku
coba genggamlah tanganku dan biarkanlah diriku menjagamu
hingga kau terlelap
ku kan menunggu dirimu karena kau sangatlah berarti untukku
“mungkin ku terlalu mencintaimu”

jangan biarkanlah dirimu
lama untuk mengerti diriku
kau kan buat ku menghilang
cobalah kau sadari

hanya kali ini ku tak ingin kau pergi
walau sejenak tuk pejamkan mata ini
mungkin waktu ini terlalu lama bagiku
untuk memintamu selalu ada di sampingku
coba genggamlah tanganku dan biarkanlah diriku menjagamu
hingga kau terlelap
ku kan menunggu dirimu karena kau sangatlah berarti untukku
“mungkin ku terlalu mencintaimu”

ku ingin kau hadir saat ku termenung
memandang wajahku berikan senyummu
jangan kau tinggalkan

ku ingin hapuskan air mata mu
saat kau terlalu merindukanku
jangan kau lupakan

karena mungkin waktu ini yang terbaik untuk dirimu dan diriku
percayalah kasih
kau sangatlah berarti untukku
ku mencintaimu

contoh konflik atau kasus yang terjadi didalam suatu organisasi

Dalam konteks bekerja untuk hal-hal yang sesuai dengan tujuan perusahaan, maka konflik akan muncul, antara lain, karena beda kepentingan organisasi (departemen) dalam melakukan proses untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Namun demikian, jika “tujuan perusahaan” dipersepsikan lain-lain oleh masing-masing individu pelaku konflik, maka konflik yang terjadi menjadi demikian sulit karena tidak lagi bisa diantisipasi dengan batasan-batasan aturan perusahaan. Konflik ini telah memasuki ranah ego individu, dan tergantung (serta dikendalikan oleh) masing-masing tingkatan etika yang dimiliki oleh individu-individu bersangkutan.
Pada beberapa kasus yang saya temui, “ketidaketisan” individual ini, sekalipun dimafhumi bersama sebagai “tidak etis”, kerap kali bisa tetap eksis karena memang dengan sengaja dimanfaatkan oleh individu-individu dengan otoritas yang lebih tinggi yang menginginkan agar konflik tetap berlangsung, untuk tujuan-tujuan lain di luar konflik itu sendiri.
Karena itu, konflik organisasi, bisa saja terjadi bukan karena “tercipta” oleh dinamika organisasi, tetapi “sengaja diciptakan”, atau juga bahkan “sengaja dikelola” untuk tujuan-tujuan lain yang sifatnya individual dan tidak berkorelasi dengan tujuan organisasi perusahaan.
Konflik jenis ini telah menjadi “tantangan” yang tidak mudah bagi banyak pelaku organisasi dalam memastikan berjalannya proses organisasi dan berorganisasi yang “sesuai aturan”.
Sumber: http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/07/konflik-dalam-perusahaan/

Selasa, 20 Maret 2012

penjelasan mengenai organisasi dan contoh kasusnya

pengertian organisasi dan contoh kasusnya

I. Pengertian Organisasi
Teori atau ilmu perilaku organisasi (organization behavior ) pada hakekatnya mendasarkan kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar ilmu psikologi), yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, kerangka dasar teori perilaku organisasi ini didukung oleh dua komponen pokok, yakni individu-individuyang berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari perilaku tersebut. Jadi, perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia, sedangkan aspek kedua pengaruh manusia terhadap organisasi. Pengertian ini sesuaidengan rumusan Kelly dalam bukunya Organizational Behavior yang menjelaskan bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di satu pihak dan perilaku individu di lain pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan praktis yaitu untuk mengarahkan perilaku manusia itu kepada upaya-upaya pencapaian tujuan.

II. Sejarah Organisasi

Sejarah Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
A. Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas.

B. Teori organisasi neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.

C. Teori Organisasi Moderen
Teori modern dikembangkan tahun 1950,Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

III. Contoh-contoh formal dan informal

1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.


IV. Contoh kasus dalam keorganisasian

Pada biasanya organisasi pada tingkatan daerah ada juga wahana organisasi yang berguna untuk mengembangkan bakat minat dari pemuda dan pemudi yang ada yaitu karang taruna. Yang berguna untuk menjalin solidaritas antar sesama pemuda, dan untuk membangun atau mempererat tali silahturahmi diantara mereka serta membuat suatu acara.

Sumber:
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2227314-pengertian-pembagian-dan-manfaat-organisasi/#ixzz1pe1itIWs
http://www.scribd.com/doc/6946361/perilaku-organisasi

Rabu, 14 Maret 2012

harga BBM yang terus menyekik rakyat miskin

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta doa dan motivasi dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya makalah yang disusun untuk persyaratan tugas softskill pada matakuliah “Pendidikan Kewarganegaraan” dan membuat makalah tentang kenaikan BBM tahun 2012.
Dalam penulisan ini saya menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan kekurangan, baik dalam isi maupun cara penyajiaannya, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi penyempurnaan penulisan ini.
















BAB I
PENDAHULUAN
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah digembar-gemborkan pemerintah, dipastikan akan semakin memiskinkan rakyat di level ekonomi bawah dan menengah. Hal ini disebabkan buruknya manajemen komunikasi pemerintah dalam proses pengumuman kenaikan harga BBM.
Strategi komunikasi yang tidak tepat telah mengundang spekulasi para produsen untuk balapan menaikan harga barang produksinya. “Manajemen komunikasi dan strategi pemerintah sangat buruk. Rencana kenaikan BBM yang jauh-jauh hari sudah diwacanakan menyebabkan insider information sekaligus mengundang spekulasi para produsen untuk terlebih daahulu menaikan hargabarangnya,” kata Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator Komunitas Ayo Selamatkan Indonesia (KASI).”
Dalam releas yang diterima suara merdeka.com, KASI menghimbau, agar pemerintah lebih cerdas dalam menginformasikan kenaikan harga BBM ini sehingga tidak menimbulkan spekulasi yang meluas di kalangan produsen dan pedagang. Sayangnya, pemerintah terkesan malah mewacanakan soal tarik ulur kenaikan harga BBM ini kepada public. “Malah sebagian politikus memanfaatkan persoalan yang melibatkan hajat hidup orang banyak ini untuk pencitraan,” kata Budi.
Budi Purnomo juga mendesak agar pemerintah untuk tidak memberikan kesempatan kepada asosiasi untuk melakukan kartel untuk menaikan harga hanya untuk kepentingan dan keuntungan industrinya. “Kami juga menghimbau agar rakyat tidak membeli barang-barang yang menaikan harga yang tidak wajar dan membabi buta agar produsen atau pedagang yang tidak manusiawi mengalami kebangkrutan usaha,” katanya.
Budi Purnomo memperkirakan, rakyat akan dihajar lagi dengan kenaikan harga barang-barang pada saat pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. “Nanti setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, barang-barang akan naik lagi. Jadi rakyat dihajar 2kali kenaikan harga, saat ini dan saat nanti,” tambahnya.
Budi meminta pemerintah lebih bertanggung jawab untuk mengontrol para produsen dan pengusaha untuk tidak menaikan harga secara membabi buta. “Sekarang harga sudah naik semuanya, sudah menjadi tugas pemerintah untuk bisa mengontrol harga-harga. Kasihan rakyat kecil yang berkekurangan akan semakin bermasalah dengan kehidupannya, akibat kenaikan harga BBM ini,” katanya.
Sepertidiketahui, pemerintah mengusulkan kenaikan harga BBM bersubsidi diberlakukan serempak pada 1 April mendatang. Harga bahan bakar Premium dan Solar akan menjadi Rp. 6.000 dan Rp. 4.500. Dalam draft usulan APBN Perubahan 2012, pemerintah mengusulkan kenaikan subsidi BBM dari Rp. 123,5 triliun menjadi Rp. 137,3 triliun. Usul tersebut akan dibahas oleh DPR untuk disetujui/tidak. Namun, Menkeu Agus Martowardojo optimistic akan setujui DPR.











BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini adalah prediksi inflasi berkenaan dengan kenaikan BBM 2012 ;Suryamin kepala badan statistic mengungkapkan bahwa inflasi yang jinak sampaidenganFebruari 2012 dapat bergerak liar.
Menurut Suryamin, dalam periode awal tahun ini, komoditas pendorong utama inflasi masih didominasi oleh bahan pangan dan emas. Namun, jika harga BBM subsidi dinaikkan, maka factor BBM lah yang akan dominan. “Potensi naiknya inflasi tergantung besar kecilnya kenaikan harga BBM,” katanya.
Oleh Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat memperhitungkan kenaikan BBM terhadap inflasi karena akan mempengaruhi seluruh jalur ekonomi yang nantinya akan membebani masyarakat dan pengusaha.
Dia menyebut, jika misalnya harga BBM subsidi naikRp 500 per liter menjadiRp 5.000 per liter, maka potensi kenaikan inflasi langsung sebesar 0,31 persen dan inflasi tidak langsung sebesar 1,5 – 2 kali inflasi tidak langsungnya.
Karena itu, jika harga BBM subsidi dinaikkan Rp 1.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter, maka potensi tambahan inflasi langsung akan mencapai 0,93 persen dan inflasi tidak langsungnya. “Jadi, kalau BBM jadi Rp 6 ribu per liter, kira-kira tambahan inflasinya 2,5 – 5 persen,” jelasnya.
Selain itu, rencana kenaikan BBM juga mempengaruhi tariff angkutan umum yang diajukan Organisasi Pengusaha Angkutan Daerah (Organda) sebesar 30 hingga 35 persen sebagai dampak kenaikan BBM, kata dia, akan mempengaruhi beban pengusaha dalam menyesuaikan dana transportasi bagi pekerja.





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan dari penulisan ini adalah bahwa dengan naiknya BBM di awal April ini selain menambah kesengsaraan rakyat Indonesia juga menjadi factor kenaikan inflasi. “Potensi naiknya inflasi tergantung besar kecilnya kenaikan harga BBM”.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.antaranews.com/berita/300034/dampak-kenaikan-bbm-sangat-kompleks
http://www.google.co.id
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/03/07/111648/Kenaikan-Harga-BBM-Memiskinkan-Rakyat

Senin, 14 November 2011

peranan koperasi dalam perekonomian indonesia

Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia
Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran masyarakat. Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan ini diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.”
Dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 ini dikatakan bahwa “produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan sesuai dengan itu ialah koperasi.”
Penjelasan pasal 33 UUD 1945 ini menempatkan kedudukan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional dan sebagai bagian integral tata perekonomian nasional. Menurut Kamus Umum Lengkap karangan Wojowasito (1982), arti sokoguru adalah pilar atau tiang. Jadi, makna dari istilah koperasi sebagai sokoguru perekonomian dapat diartikan koperasi sebagai pilar atau “penyangga utama” atau ”tulang punggung” perekonomian. Dengan demikian, koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasional.
Dari filosofi dan prinsip-prinsip koperasi dapat dilihat bahwa, kedua asas tersebut telah melekat pada organisasi koperasi sejak didirikan oleh anggota-anggotanya. Dengan kedudukan koperasi seperti itu, maka perananan koperasi dalam mengembangkan potensi ekonomi rakyat dan dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi sangat strategis. Sedangkan pelaksanaan pembangunan ekonomi harus didasarkan kepada demokrasi ekonomi.
Koperasi mempunyai ciri-ciri demokrasi ekonomi dan jauh dari ciri-ciri negatifnya, sehingga koperasi adalah badan usaha yang tepat untuk mewujudkan organisasi ekonomi rakyat yang demokratis, partisipasif,dan berwatak sosial. Demikian pula, cita-cita koperasi seirama dengan tujuan pembangunan ekonomi nasional.
Menurut M. Hatta (1987), ide yang tertanam dalam pasal 33 UUD 1945 mempunyai sejarah yang panjang, yaitu membangun ekonomi rakyat yang lemah. Koperasi dijadikan sebagai sokoguru perekonomian nasional karena:
1. Koperasi mendidik sikap self-helping.
2. Koperasi mempunyai sifat kemasyarakatan, dimana kepentingan masyarakat harus lebih diutamakan daripada kepentingan diri atau golongan sendiri.
3. Koperasi digali dan dikembangkan dari budaya asli bangsa Indonesia.
4. Koperasi menentang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme.
Sektor koperasi merupakan wadah ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang, dimiliki dan dikelola oleh anggota untuk kepentingan anggota serta masyarakat secara kekeluargaan. Badan Usaha Koperasi, ditinjau dari aspek prinsip-prinsip organisasinya, lebih menitikberatkan pada asas pemerataan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan ruang dan waktu, dan nilai, dalam perjalanannya, koperasi juga berperan dalam pencapaian pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional.